KONTROVERSI HADIS YANG DIANGGAP MISSOGINIS[1]
Prof. Dr. E n i z a r [2]
Guru Besar Hadis STAIN Jurai Siwo Metro Lampung
Pendahuluan
Bagi umat Islam,
semenjak datangnya Islam, Rasulullah Saw. telah memberikan beberapa tuntunan
dalam relasi laki-laki dan
perempuan. Ketika menyampaikan aturan tersebut kadang
ada sebab, situasi dan kondisi yang menyebabkan munculnya hadis Rasul. Di
samping itu, Rasul punya metode sendiri dalam menyampaikan hadis dengan
menggunakan bahasa atau perumpamaan yang membuat paham para pendengarnya.
Meskipun sudah
dilakukan seleksi hadis yang sangat luar biasa oleh ulama hadis, namun ada
beberapa hadis Rasulullah Saw. dipahami oleh peneliti atau penulis sebagai
hadis missoginis (membenci perempuan).
Pemahaman tersebut tentu saja perlu dikaji ulang karena tidak didukung
oleh data sejarah dan ajaran dasar al-Qur’an.
Apabila ketentuan
Rasul tidak sesuai dengan petunjuk al-Qur’an, maka pasti hadis tersebutlah yang
bermasalah dan perlu diragukan. Namun, apabila
hadis yang dianggap missoginis tersebut setelah melalui kritik ekternal
(sanad) dan kritik internal (matan) hadis tersebut dinilai sahih oleh para
ulama hadis, maka perlu pemahaman yang benar terhadap hadis.