Minggu, 12 Agustus 2012

KOREKSIAN DAERAH DALAM JADWAL SALAT: ANTARA KEPENTINGAN EFISIENSI DAN AKURASI



KOREKSIAN DAERAH DALAM JADWAL SALAT: ANTARA KEPENTINGAN EFISIENSI DAN AKURASI[1]





 Abstrak
Di tengah-tengah masyarakat banyak jadwal salat yang beredar. Jadwal salat ini dijadikan panduan dalam pelaksanaan salat lima waktu setiap harinya. Jadwal salat itu di kalangan pemerhati ilmu Falak biasanya disebut juga dengan jadwal salat untuk selama-lamanya, jadwal salat abadi, atau jadwal salat sepanjang masa. Pada jadwal tersebut biasanya terdapat koreksian daerah yang keberadaannya diperselisihkan oleh para ahli Falak. Dalam makalah ini selanjutnya akan dikaji lebih lanjut tentang permasalahan koreksian daerah ini. Akuratkah jika hasil perhitungan berdasarkan koreksian daearah ini digunakan perhitungan jadwal salat ataukah  justru menyisakan permasalahan.

Kata Kunci: Jadwal Salat, Koreksi Daerah






Pendahuluan
Kita sering menemukan berbagai macam jadwal salat yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Biasanya jadwal salat tersebut disertai dengan koreksian daerah. Koreksian daerah adalah semacam  koreksi waktu berupa  penambahan atau pengurangan dalam  menit sebagai bentuk penyesuaian apabila sebuah jadwal salat digunakan di daerah atau kota lain (di luar peruntukannya).
Tujuan  pencantuman koreksian daerah ini mungkin pada awalnya untuk kepraktisan sebuah jadwal salat. Dengan adanya koreksian daerah; dengan penambahan atau pengurangan dalam  menit sesuai dengan petunjuk, maka jadwal tersebut dapat digunakan  untuk daerah-daerah yang terdapat di dalam daftar koreksian daerah pada jadwal salat.
Namun keberadaannya diperselisihkan oleh para ahli Falak. Hal ini karena koreksian daerah tersebut hanya memperhitungkan selisih bujur tempat. Mungkin jika koreksian daerah itu diperuntukkan untuk daerah yang berdekatan atau daerah di sekitar markaz (tempat perhitungan) dari jadwal salat atau sebuah imsakiah, maka dapat diancar-ancar atau dipertimbangkan dengan lebih cermat.  Tapi dalam kenyataannya, ditemukan jadwal salat yang di dalamnya terdapat koreksian daerah untuk kota-kota besar di seluruh Indonesia bahkan ada pula jadwal yang memuat koreksian daerah atau kota di luar Indonesia.


Jadwal Salat Sepanjang Masa
Jadwal salat sepanjang masa disebut juga jadwal salat abadi ataupun jadwal salat untuk selama-lamanya.  Penamaan itu karena jadwal salat tersebut diklaim oleh hasibnya dapat digunakan untuk penentuan awal waktu salat untuk selama-lamanya, abadi, atau  sepanjang masa. Pada jadwal salat sepanjang masa itu terdapat penentuan awal waktu salat selama satu tahun penuh dari bulan Januari sampai bulan Desember.  Hasib biasa melakukan interpolasi antara 3-5 hari untuk efisiensi sehingga jadwal dapat disajikan dalam selembar data. Hal ini untuk memudahkan dalam pemajangannya.
Kenapa disebut jadwal salat sepanjang masa, jadwal salat abadi ataupun jadwal salat untuk selama-lamanya, ini merupakan sebuah pertanyaan yag harus dijelaskan. Apakah memang jadwal-jadwal tersebut keberlakuan memang sepanjang masa, abadi, dan untuk selama-lamanya. Ataukah ada batas waktu tertentu untuk keberlakuan jadwal-jadwal tersebut.
            Guna terwujudnya Jadwal salat yang dapat dijadikan acuan perlu jadwal yang akurat. Sebuah jadwal salat yang akurat tidaklah rumit. Karena jadwal salat secara umum tidaklah membutuhkan tingkat ketelitian atau akurasi yang tinggi. Dalam perhitungan awal waktu salat tidak perlu dilakukan koreksian yang banyak sehingga memiliki akurasi yang tinggi. Hal ini karena beberapa hal:
1.      Sebuah jadwal salat hanya mencantumkan waktu dalam ukuran jam dan menit. Tidak mencantumkan ukuran detiknya. Karena jika dalam perhitungan jadwal salat digunakan data-data yang riil dan dilakukan koreksi-koreksi posisi Matahari utuk perhitungan dengan akurasi tinggi, perubahan jadwal yang dihasilkan hanya pada hitungan detik. Perubahan ini tidak signifikan, lagi pula yang dibutuhkan dalam perhitungan awal waktu salat hanya sampai hitungan menit saja, tidak sampai pada hitungan detiknya.
2.      Data ephimeris yakni: deklinasi Matahari dan equition of time yang biasa digunakan dalam perhitungan awal waktu salat oleh para ahli Falak biasanya adalah data pada waktu perhitungan awal waktu Zuhur. Jadi tidak menggunakan data-data riil untuk perhitungan masing-masing waktu salat. Ini berdasarkan argumentasi karena data deklinasi Matahari dan equition of time dalam satu hari itu tidak banyak perubahannya (perubahannya sangat kecil).  
3.      Sebagian kalangan ahi Falak, dalam perhitungan jadwal waktu salat sepanjang masa, data deklinasi Matahari yang digunakan adalah data deklinasi Matahari rata-rata. Secara sederhana dalam ilmu Falak dinyatakan bahwa deklinasi Matahari itu berubah setiap empat tahun. Jadi data rata-rata dalam empat tahunan itulah yang digunakan dalam perhitungan ini. Data ini relatif hampir sama walaupun tidak eksak sama dengan data deklinasi riil pada saat dilakukan perhitungan, tapi tidak signifikan perubahannya dari tahun ke tahun walaupun dalam jangka waktu yang lama. Dengan kata lain data Matahari yang digunakan itu tidak banyak berubah dari waktu ke waktu.
4.      Dalam perhitungan awal waktu salat, terdapat yang disebut waktu ihtiyath. Ihtiyath merupakan bentuk pengamanan berupa penembahan atau pengurangan waktu dalam menit pada perhitungan awal waktu salat agar seluruh kota; termasuk juga mereka yang bermukim di sebelah baratnya dalam melaksanakan salat sudah benar-benar masuk waktunya.

Berdasarkan beberapa pertimbangan, maka sebuah jadwal salat itu dapat diberlakukan sepanjang masa,  abadi ataupun untuk selama-lamanya. Di tengah-tengah masyarakat banyak beredar jadwal salat sepanjang masa ini. Jadwal tersebut dapat dengan mudah ditemui di masjid-masjid. Baik itu masjid-masjid yang berada di tengah-tengah kota ataupun masjid-masjid yang di kampung-kampung. Bahkan jadwal salat sepanjang masa ini juga pernah ditemui di Ferri penyeberangan antar pulau; antara Merak- Bakauheni. Sebagian kita mungkin pernah menemui jadwal salat terpajang di masjid-masjid. Jadwal salat itu kadang sudah lusuh, kertasnya telah berubah kecoklatan termakan usia. Di antara jadwal itu ada yang usianya telah bertahun-tahun, belasan bahkan puluhan  tahun.
Sesuai dengan namanya, jadwal tersebut telah begitu lama digunakan dan terpajang di masjid-masjid. Dapat dinyatakan bahwa suatu masjid mungkin saja telah banyak mengalami perubahan; mulai dari renovasi, perluasan, pemugaran, ataupun pergantian kepengurusannya hanya satu yang tetap dan langgeng, yakni jadwal salat yang digunakan.
Di antara jadwal salat sepanjang masa yang beredar di tengah-tengah masyarakat itu adalah Jadwal waktu Salat untuk selama-lamanya untuk daerah Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro dan Menggala yang dihisab oleh Arius Syaikhi yang beredar luas di propinsi Lampung, Arius Syaikhi juga menghisab jadwal yang sama untuk daerah-daerah di pulau Kalimantan dan Sumatera khususnya Sumatera Barat,[2] Jadwal waktu Shalat KH Noor Ahmad SS untuk berbagai kota seperti Jogjakarta, Jepara, dan Surabaya, Jadwal waktu Shalat KH Slamet Hambali dan Ahmad Izzuddin untuk kota Semarang dan Sekitarnya, jadwal salat yang terdapat pada Kalender Menara Kudus karya KH Turaichan Adjhuri, jadwal salat yang dikeluarkan oleh Kemenag RI, PP Muhammadiyah, PP Nahdhatul Ulama, dan lain-lain.


Koreksian Daerah Dalam Jadwal Salat
Koreksian daerah adalah koreksi waktu berupa  penambahan atau pengurangannya dalam  menit sebagai bentuk penyesuaian apabila jadwal salat digunakan untuk perhitungan untuk daerah atau kota lain (di luar peruntukannya).
Berikut ini akan dilihat lebih lanjut Jadwal Waktu Salat Untuk Selama-Lamanya Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro, dan Menggala yang dihisab Oleh Arius Syaikhi Payakumbuh adalah jadwal salat yang banyak digunakan oleh masyarakat Lampung. Pada jadwal tersebut terdapat koreksian daerah sebagai berikut: Kota Bumi +2, Krui +5, Kalianda -1, Kota Agung +3, Sukadana -1, Ketapang    -2, dan Kayu Agung  -2. Sedangkan untuk kota Metro dan Menggala sama dengan kota Bandar Lampung.[3]
Jadi dengan melakukan penambahan atau pengurangan terhadap  Jadwal Waktu Salat Untuk Selama-Lamanya Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro, dan Menggala             sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada jadwal, maka jadwal tersebut dapat digunakan kota-kota yang dikoreksi: Kota Bumi +2, Krui +5, Kalianda -1, Kota Agung +3, Sukadana -1, Ketapang -2, dan Kayu Agung  -2. Sedangkan untuk kota Metro dan Menggala sama dengan kota Bandar Lampung.
Contoh yang lain misalnya Jadwal Waktu Salat Untuk Surabaya dihisab Oleh Noor Ahmad SS adalah jadwal salat yang banyak digunakan oleh masyarakat Surabaya dan daerah-daerah lainnya. Pada jadwal tersebut terdapat koreksian daerah untuk kota-kota sebagai berikut: Jawa Tengah : Banjar Negara + 12, Banyumas +14, Bantul + 10, Batang +12, Blora +5, Boyolali + 9, Brebes + 15, Cilacap + 15, Demak + 9, Pati +7, Pekalongan + 12, Pemalang + 13, Purbalingga +14, Purworejo +11, Rembang + 5, Salatiga + 10, Semarang + 9, Sleman + 10, Kebumen + 12, Kendal + 10, Klaten + 9, Kudus + 8, Magelang + 10, Wonogiri +8, Wonosobo +11. Jawa Timur : Bangkalan 0, Banyuwangi –7, Blitar +2, Bojonegaro +3, Bondowoso -4, Gresik 0, Jember -4, Jombang +2, Kediri +3, Lamongan -1, Probolinggo -2, Ponorogo +5, Sampang -2, Sidoarjo 0, Situbondo -5, Sumenep -5, Trenggalek +4, Tuban +3, Ngawi +5, Nganjuk +3, Pacitan +7, Pamekasan -3, Pasuruan -1. Luar Jawa : Bajawa -33, Baubau -40, Bima -24, Bulukumba  -30, Denpasar -10, Dili -51, Dobo -86, Dompu -83, Ende -36, Jenebunto -26, Merauke      -111, Metro +30, Mungkit +10, Praya -14, Ruteng -31, Selayar -31, Selong -13, Singaraja -9, Sinjai -30, Sumbawa Besar -13, Krui 35, Larantuka – 41, Makasar -27, Maumere -38, Takalar -27.  [4] Luasnya pemakaian jadwal tersebut dapat kita lihat dari koreksian daerah yang terdapat di dalamnya. Mungkin jadwal salat tersebut tidak akan dijumpai pada semua kota atau daerah yang tercantum dalam koreksian daerah pada jadwal, tapi tidak tertutup kemungkinan sebagaian dari daerah-daerah tersebut memakainya.


Perbedaan Dalam Penetapan Besaran Koreksian Daerah
Dalam pencantuman koreksian daerah, terdapat perbedaan antara jadwal salat dan Imsakiah yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam penelitian Jayusman dan kawan-kawan terhadap jadwal-jadwal Imsakiah Ramadan 1430 H yang lalu  untuk kota Bandar Lampung berikut:






Tabel 1
Koreksian Daerah





No



Daerah / Kota
Jadwal Imsakiah dan  Koreksian Daerah dalam Menit

1.    Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan Lampung
2.    Majlis Tarjih dan Tajdid PWM Lampung
BNI Syari’ah

1.  Persatuan Guru Ngaji Indonesia (PGNI) Kota Bandar Lampung
2.  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1
Blambangan Umpu


+3
2
Kalianda
-1
-1
-1
3
Kotabumi
+2
+2
+1
4
Kota Agung
+3
+3
+3
5
Liwa
+5

+4
6
Sukadana
-1
-1
-2
7
Kedondong
+1


8
Metro
0


9
Gunung Sugih
0


10
Menggala
0
0

11
Way Kanan
+3


12
Ketapang

-2

13
Krui
+5
+5


Dari tabel koreksian daerah ini terdapat beberapa catatan, sebagai berikut:
a.       Antara jadwal salat dan Imsakiah yang satu dengan lainnya tidak sama dan seragam dalam pencantuman kota atau daerah yang dikoreksi. Adakalanya koreksian suatu kota atau daerah terdapat pada semua jadwal. Tetapi terkadang masing-masingnya memuat koreksian untuk kota-kota yang berbeda.
b.      Jika  kita cermati koreksian untuk kota atau daerah Kota Bumi dan Sukadana  terdapat perbedaan dari jadwal-jadwal yang menyajikan koreksian daerah tersebut. Untuk  kota Kota Bumi, jadwal Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan Lampung dan Majlis Tarjih , Tajdid PWM Lampung dan BNI Syari’ah adalah +2 sedangkan jadwal Imsakiah Persatuan Guru Ngaji Indonesia (PGNI) Kota Bandar Lampung dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah +1. Untuk Kota Sukadana jadwal Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan Lampung dan Majlis Tarjih , Tajdid PWM Lampung dan BNI Syari’ah adalah -1 sedangkan jadwal Imsakiah Persatuan Guru Ngaji Indonesia (PGNI) Kota Bandar Lampung dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah -2. [5]
Dengan demikian besaran koreksi daerah untuk suatu kota atau daerah tidak sama besarannya antara ahli Falak yang satu dengan ahli Falak yang lain.


Perhitungan dan Pengujian  Akurasi Jadwal Salat Yang  Dihitung  Berdasarkan Koreksi Daerah
           
            Dalam perhitungan awal waktu salat, koordinat bujur suatu daerah memiliki fungsi yang penting dalam perhitungan. Tetapi perbedaan lintang juga harus diperhitungkan. Berikut ini akan kita lihat hasil perhitungan Jadwal Waktu Salat Untuk Selama-Lamanya Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro, dan Menggala yang dihisab oleh Arius Syaikhi untuk bulan Maret saat Matahari di Khatulistiwa dan  Juni saat Matahari berada di Utara Khatulistiwa. Sebenarnya kita dapat pula menggunakan perhitungan pada bulan Desember saat Matahari berada  di Selatan Khatulistiwa, tapi sekedar untuk melihat gambaran bahwa perbedaan lintang itu berpengaruh dalam perhitungan jadwal salat, maka dicukupkan data bulan Maret dan Juni saja. Perhitungan awal waktu salat kota Bandar Lampung, Metro, dan Menggala yang dinyatakan oleh Arius Syaikhi adalah sama. Akan dibandingkan perhitungan/ jadwal salat yang anggap kota Bandar Lampung sebagai kota peruntukannya dengan perhitungan jadwal salat yang ril untuk kota Metro dan Menggala dengan menggunakan patokan koordinat kotanya masing-masing.


Jadwal bulan Juni
Jadwal Waktu Salat Untuk Selama-Lamanya Untuk Daerah Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro Dan Menggala Yang Dihisab Oleh Arius Syaikhi


Tgl

Awal Waktu Salat: Bulan Juni
Zuhur
Asar
Magrib
Isya
Imsak
Subuh
1-4
11.58
15.21
17.54
19.08
04.30
04.40
5-8
11.59
15.22
17.55
19.08
04.30
04.40
9-12
12.00
15.23
17.56
19.10
04.31
04.41
13-16
12.00
15.23
17.56
19.10
04.32
04.42
17-20
12.01
15.24
17.57
19.11
04.32
04.42
21-24
12.02
15.25
17.58
19.12
04.34
04.44
25-28
12.03
15.26
17.59
19.13
04.34
04.44
29-31
12.04
15.27
17.59
19.13
04.35
04.45

Berikut ini kita akan membandingkannya dengan jadwal salat untuk kota Metro dan Menggala  yang dihisab menggunakan program Mawaqiit.


Waktu Salat di Metro (105°16’T,5°07’S) : Juni 2010
---------------------------------------------------
Tanggal  Subh   Syuruq   Zuhur    Asar  Magrib   Isya
---------------------------------------------------
01        04:41     06:02   11:59   15:22   17:54   19:08 
02        04:41     06:02   11:59   15:22   17:54   19:09 
03        04:41     06:02   11:59   15:22   17:54   19:09 
04        04:41     06:02   11:59   15:22   17:54   19:09 
05        04:41     06:02   12:00   15:22   17:55   19:09 
06        04:41     06:03   12:00   15:22   17:55   19:09 
07        04:42     06:03   12:00   15:23   17:55   19:09 
08        04:42     06:03   12:00   15:23   17:55   19:10  
09        04:42     06:03   12:00   15:23   17:55   19:10 
10        04:42     06:04   12:00   15:23   17:55   19:10 
11        04:42     06:04   12:01   15:23   17:56   19:10 
12        04:43     06:04   12:01   15:24   17:56   19:10 
13        04:43     06:04   12:01   15:24   17:56   19:11 
14        04:43     06:04   12:01   15:24   17:56   19:11 
15        04:43     06:05   12:01   15:24   17:56   19:11 
16        04:43     06:05   12:02   15:24   17:56   19:11 
17        04:43     06:05   12:02   15:25   17:57   19:12 
18        04:44     06:05   12:02   15:25   17:57   19:12 
19        04:44     06:06   12:02   15:25   17:57   19:12 
20        04:44     06:06   12:03   15:25   17:57   19:12 
21        04:44     06:06   12:03   15:25   17:57   19:12 
22        04:45     06:06   12:03   15:26   17:58   19:13 
23        04:45     06:06   12:03   15:26   17:58   19:13 
24        04:45     06:07   12:03   15:26   17:58   19:13 
25        04:45     06:07   12:04   15:26   17:58   19:13 
26        04:45     06:07   12:04   15:26   17:59   19:13 
27        04:46     06:07   12:04   15:27   17:59   19:14 
28        04:46     06:07   12:04   15:27   17:59   19:14 
29        04:46     06:08   12:04   15:27   17:59   19:14 
30        04:46     06:08   12:05   15:27   17:59   19:14 
---------------------------------------------------


Waktu Salat di Menggala (105°14’T,4°27’S) : Juni 2010
---------------------------------------------------
Tanggal  Subh   Syuruq   Zuhur    Asar  Magrib   Isya
---------------------------------------------------
01        04:40     06:01   11:59   15:22   17:55   19:10 
02        04:40     06:01   11:59   15:22   17:55   19:10 
03        04:40     06:01   11:59   15:22   17:56   19:10 
04        04:40     06:01   11:59   15:23   17:56   19:10 
05        04:40     06:01   12:00   15:23   17:56   19:10 
06        04:41     06:02   12:00   15:23   17:56   19:10 
07        04:41     06:02   12:00   15:23   17:56   19:11 
08        04:41     06:02   12:00   15:23   17:56   19:11 
09        04:41     06:02   12:00   15:24   17:56   19:11 
10        04:41     06:03   12:01   15:24   17:57   19:11 
11        04:41     06:03   12:01   15:24   17:57   19:12 
12        04:42     06:03   12:01   15:24   17:57   19:12 
13        04:42     06:03   12:01   15:24   17:57   19:12 
14        04:42     06:03   12:01   15:25   17:57   19:12 
15        04:42     06:04   12:02   15:25   17:58   19:12 
16        04:42     06:04   12:02   15:25   17:58   19:13 
17        04:42     06:04   12:02   15:25   17:58   19:13 
18        04:43     06:04   12:02   15:25   17:58   19:13 
19        04:43     06:05   12:02   15:26   17:58   19:13 
20        04:43     06:05   12:03   15:26   17:59   19:13 
21        04:43     06:05   12:03   15:26   17:59   19:14 
22        04:44     06:05   12:03   15:26   17:59   19:14 
23        04:44     06:05   12:03   15:26   17:59   19:14 
24        04:44     06:06   12:03   15:27   17:59   19:14 
25        04:44     06:06   12:04   15:27   18:00   19:14 
26        04:44     06:06   12:04   15:27   18:00   19:15 
27        04:45     06:06   12:04   15:27   18:00   19:15 
28        04:45     06:06   12:04   15:27   18:00   19:15 
29        04:45     06:07   12:04   15:28   18:00   19:15 
30        04:45     06:07   12:05   15:28   18:01   19:15 
---------------------------------------------------

Dari paparan jadwal awal waktu salat di atas, dapat dinyatakan beberapa catatan, sebagai berikut:
1.    Penjadwalan yang sama awal waktu salat untuk Kota Bandar Lampung, Metro dan Menggala dirasakan kurang akurat secara ilmu Falak. Hal ini karena ketiganya adalah  kota-kota yang berjauhan letaknya.. Berikut koordinat kota/ daerah tersebut: Bandar Lampung Φ -5° 25’ LS     λ105°  17’BT,  Metro Φ -5° 7’ LS     λ105° 16’BT, dan Menggala atau Tulang Bawang Φ -4°27’ LS     λ105°14’BT. Karena kota/ daerah tersebut terletak pada koordinat lintang dan bujur yang berbeda. Potensi kurang akurat terhadap jadwal yang dihasilkan misalnya dalam perhitungan awal waktu salat Zuhur (yang selalu dijadikan patokan bagi perhitungan waktu-waktu salat yang lain pada hari yang sama) terdapat perhitungan KWD (koreksi waktu daerah) diperlukan data bujur tempat (λ). Selanjutnya dalam perhitungan sudut waktu matahari awal waktu salat menggunakan/memperhitungkan lintang tempat (Φ) kecuali untuk perhitungan awal Zuhur. Dengan demikian perbedaan lintang dan bujur tempat akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan jadwal salat yang dihisab. Dapat dikatakan perbedaan bujur dan lintang tempat berpotensi menghasilkan jadwal salat berbeda/ tidak sama. Dengan demikian koordinat lintang kota atau daerah juga berpengaruh terhadap hasil perhitungan.
2.    Dengan mengkombinasikan hasil perhitungan jadwal pada bulan Maret dan Juni  dapat dilihat perbedaan jadwal yang dihasilkan.


Pencantuman Koreksian Daerah  Untuk Alasan Praktis
Sebuah jadwal salat biasanya juga lazim dipergunakan untuk daerah-daerah yang berdekatan dengan peruntukannya.  Seperti jadwal salat untuk kota kabupaten dipergunakan oleh kota-kota kecamatan sekitarnya. Sehingga diperlukan koreksian daerah jika jadwal salat tersebut digunakan untuk daerah sekitarnya. Hal ini untuk efisiensi dan kepraktisan. 
Menurut penulis, sebaiknya jadwal salat dihitung secara tersendiri untuk setiap kota atau daerah. Adapun untuk yang berdekatan atau berada diperbatasan antara dua daerah yang belum memiliki perhitungan atau jadwal salat tersendiri, maka daerah tersebut bisa menggunakan jadwal salat daerah yang berdekatan atau berbatsan dengannya tersebut.
Terkait dengan jadwal imsakiah yang hanya khusus digunakan untuk bulan Ramadan saja, maka dapat saja ditambahkan koreksian daerah. Karena untuk perhitungan waktu yang relatif  singkat (satu bulan Ramadan  saja), maka dapat diperhitungkan koreksian daerah untuk jangka waktu tersebut. Adapun untuk keperluan jadwal salat selama setahun penuh koreksi daerah ini tidak dapat digunakan karena tidak akurat.


Catatan Akhir
1.      Koreksi daerah  yang biasanya dinyatakan bahwa perbedaan 1° bujur daerah dikonversi sama dengan perbedaan 4 menit untuk koreksian. Daerah yang berada di sebelah Timur kota yang dijadikan patokan koreksiannya dikurangkan sedang yang di sebelah Barat kota yang dijadikan patokan koreksiannya ditambahkan. Koreksian daerah ini tidak memperhitungan perbedaan lintang tempat. Penggunaan koreksian daerah ini hanya bisa digunakan untuk perhitungan awal waktu Zuhur saja untuk daerah yang memiliki lintang yang sama dan hanya berbeda bujurnya. Untuk perhitungan waktu salat yang lainnya dianggap kurang atau tidak akurat. Berdasarkan hal ini penggunaan hasil perhitungan awal waktu salat berdasarkan koreksian daerah ini diperselisihkan/dipermasalahkan oleh kalangan ahli Falak.
2.      Dalam melakukan perhitungan awal waktu salat terkait dengan posisi harian Matahari, maka koordinat lintang juga harus diperhitungkan. Karena koordinat lintang suatu daerah atau kota  sangat terkait dengan posisi Matahari dalam peredaran tahunannya di ekliptika. Misal ada yang berpendapat yang menyatakan tanda masuk waktu Asar bila bayang-bayang tongkat panjangnya sama dengan panjang bayangan waktu tengah hari ditambah satu kali panjang tongkat sebenarnya dan pendapat lain menyatakan harus ditambah dua kali panjang tongkat sebenarnya. Awal waktu Asar adalah sejak bayangan sama dengan tinggi benda sebenarnya (pendapat Jumhur Ulama), ini menimbulkan beberapa penafsiran karena fenomena seperti itu tidak bisa digeneralilasi sebab pada musim dingin hal itu bagi daerah yang berada di utara khatulistiwa bisa dicapai pada waktu Zuhur, bahkan mungkin tidak pernah terjadi karena bayangan selalu lebih panjang daripada tongkatnya. Pendapat yang memperhitungkan panjang bayangan pada waktu Zuhur atau mengambil dasar tambahannya dua kali panjang tongkat (di beberapa negara Eropa) dimaksudkan untuk mengatasi masalah panjang bayangan pada musim dingin. Kondisi sebaliknya terjadi untuk daerah yang berada di selatan khatulistiwa  pada musim dingin.
3.       Koreksi daerah ini jamaknya tidak memperhitungkan tekstur atau ketinggian tempat atau kerendahan ufuk suatu daerah. Ketinggian tempat atau kerendahan ufuk suatu daerah ini sangat penting dalam penentuan awal waktu Magrib, Terbit, Isya, dan Subuh.  Ketinggian tempat ini terkait dengan h (ketinggian) matahari; terbit dan atau terbenam  matahari suatu tempat). Pada daerah dataran tinggi, akan menyaksikan atau mengalami saat matahari terbenam belakangan dibandingkan mereka yang tinggal di daerah dataran rendah. Dan akan menyaksikan atau mengalami saat matahari terbit lebih dahulu dibandingkan mereka yang tinggal di daerah dataran rendah. Terkait dengan ketinggian tempat ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli ilmu Falak, sebagai berikut:
a.       Ketinggian tempat itu diukur dari permukaan laut. Terlepas daerah atau tempat tersebut teksturnya datar atau mungkin merupakan perbukitan/dataran tinggi.[6]
b.      Daerah tersebut merupakan perbukitan/dataran tinggi sehingga memiliki ufuk yang lebih rendah. Ini berdampak pada ketinggian matahari pada waktu terbit atau terbenam. Seperti kota Semarang; daerah bagian utaranya dataran rendah karena berada di dekat pantai sedang daerah selatannya merupakan daerah perbukitan. Pendapat ini yang dipilih oleh badan Hisab Rukyat Kota Bandung dalam salah satu rilisnya.
4.      Untuk membuat sebuah jadwal salat yang kredibel terdapat beberapa catatan:
a.       Jadwal salat merupakan jadwal yang dihitung untuk suatu kota dengan berdasarkan: koordinat, rumus, nilai ihtiyath, alat hitung, data, dan kriteria opsi waktu salat yang disepakati. Karena perbedaan dari salah satu saja dari komponen tersebut  akan menyebabkan perbedaan dalam hasil perhitungan jadwal.
b.      Jadwal yang baik yang dihitung secara khusus untuk suatu kota. Dan bukanlah jadwal yang merupakan hasil perhitungan yang berdasarkan koreksian daerah dari perhitungan kota yang lain. Karena jadwal awal waktu salat yang dihitung hanya berdasarkan koreksian daerah dengan menambahkan atau pengurangkan waktunya dalam ukuran menit tidaklah merupakan jadwal yang akurat. Biasanya penambahan atau pengurangan waktu tersebut hanya memperhitungan koordinat bujur tempat. Perbedaan 1° bujur biasanya dikonversi sama dengan 4 menit. Untuk koreksian daerah yang berada di sebelah Barat kota yang dijadikan patokan koreksiannya ditambahkan. Dan untuk daerah atau kota yang berada di sebelah Timur, maka dikurangkan. Dan biasanya tanpa mempertimbangkan perbedaan lintang antara maupun perbedaan ketinggiaan tempat kedua daerah tersebut.
c.       Serta tidak melakukan koreksian kota atau daerah yang lain. Karena koreksi daerah ini hasil perhitungannya tidak akurat dan masih diperdebatkan di kalangan ahli Falak, maka sebaiknya tidak digunakan.
d.      Jadwal tersebut selayaknya dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.  Pihak yang berwenang dalam hal ini bisa dimaknai sebagai para ahli Falak ataupun pemegang kebijakan keagamaam, yakni Pemerintah dalam hal ini Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Republik Indonesia.



Penutup
Jadwal salat dan Imsakiah yang dihitung untuk suatu daerah dan bukan berdasarkan dari koreksian daerah dari jadwal kota atau daerah lain pada dasarnya akurat untuk digunakan. Koreksi daerah  yang biasanya dinyatakan bahwa perbedaan 1° bujur daerah dikonversi sama dengan perbedaan 4 menit untuk koreksian. Daerah yang berada di sebelah Timur kota yang dijadikan patokan koreksiannya dikurangkan sedang yang di sebelah Barat kota yang dijadikan patokan koreksiannya ditambahkan. Ini hanya dapat digunakan untuk daerah yang berbeda koordinat bujur  dan memiliki koordinat lintang yang persis sama dan tidak akurat bila diberlakukan untuk daerah yang koordinat bujur  lintangnya (keduanya) berbeda.
Jadwal Waktu Salat Untuk Selama-Lamanya Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro, dan Menggala yang dihisab Oleh Arius Syaikhi Payakumbuh menyatakan bahwa jadwal salat untuk Bandar Lampung sama dengan jadwal salat untuk   Metro dan Menggala adalah sama. Ini tidaklah akurat karena daerah yang memiliki koordinat bujur yang persis sama (walaupun tentu saja berada pada lintang yang berbeda) memiliki hasil perhitungan yang berbeda. Jadi daerah yang memiliki koordinat bujur yang persis sama dan lintang yang berbeda tidak dapat dinyatakan akan memiliki hasil perhitungan awal waktu salat atau jadwal yang sama. Dengan demikian koordinat bujur dan lintang suatu kota  atau daerah berpengaruh dalam perhitungan jadwal salat.



Daftar Pustaka
Ahmad SS, Syawariq al-Anwar, Kudus: TBS, T.th

Azhari, Susiknan, Ilmu Falak Teori dan Praktek, Yogyakarta: Lazuari, Cet.ke-1, 2001

____________,  Hisab dan Rukyat Wacana untuk Membangun Kebersamaan di tengah Perbedaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1, 2007

____________, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.ke-2, 2008

Bisri, Cik Hasan, Model Penelitian Fiqh Jilid I: Paradigma Penelitian Fiqh dan Fiqh Penelitian, Jakarta: Prenada Media, 2003

____________, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi Bidang Ilmu Agama Islam, Jakarta: Logos, 1998, cet.ke-1

 ____________, Pilar-pilar Penelitian Hukum Islam dan Pranata Sosial, Jakarta:Rajawali Pers, 2004, cet.ke-1

Depag RI,  Ditjen Binbaga Islam, Laporan Keputusan Musyawarah Hisab Rukyat, Jakarta: Depag RI, 1990

___________,  Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Gema Risalah Press, 1992

___________,Pedoman Penghitungan Awal Bulan Qamariyah, Jakarta: Depag RI, 1994/1995

___________, Pedoman Penentuan Arah Kiblat, Jakarta: Depag RI, 1994/1995

___________, Pedoman Penentuan Jadwal Waktu Salat Sepanjang Masa, Jakarta: Depag RI, 1994/1995

Djambek, Sa’adoeddin, 1974, Salat dan Puasa di Daerah Kutub, Jakarta: Bulan Bintang

____________, 1974 a, Pedoman Waktu Salat Sepanjang Masa, Jakarta: Bulan Bintang



Ibn Rusyd, Bidâyah al-Mujtahid wa Nihâyah al-Muqtashid, Juz I, Beirut: Dâr al-Fikr, T.Th.

Izzuddin, Ahmad, Ilmu Falak Praktis (Metode Hisab Rukyat Praktis dan Solusi Permasalahannya), Semarang: Komala Grafika, 2006

Hambali, Slamet, Proses Menentukan Awal-Awal Waktu Shalat, makalah dipresentasikan pada tanggal 5 Oktober 2009, di PPS IAIN Walisongo Semarang

Hidayat, Bambang, Perjalanan Mengenai Astronomi, Cet. I, Bandung: ITB, 1995.

Jadwal Waktu Salat Untuk Selama-Lamanya Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro, Dan Menggala hasib oleh Arius Syaikhi Payakumbuh

Jayusman, Jadwal Imsakiah Ramadan 1430 H Untuk Kota Bandar Lampung, Penelitian Mandiri, IAIN Raden Intan 2010

Jaziri, al-, Abdurrahman, Kitâb al-Fiqh ‘alâ Madzâhib al-Arba’ah, Cet. IV, Beirut: Dâr al-Fikr, T.Th.

Karim MS, Abdul, Mengenal Ilmu Falak, Semarang: Intra Pustaka Utama, Cet.ke-1, 2006

Khafid, Mawaaqit 2001

Khazin, Muhyiddin, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta: Buana Pustaka, Cet.ke-3, 2008

____________, 99 Tanya Jawab Masalah Hisab & Rukyat, Yogyakarta: Ramadan Press

Murtadho, Moh, Ilmu Falak Praktis, Malang: UIN Malang Press, 2008, cet.ke1

M. Muslih, 1997, Penetapan Lintang dan Bujur Kab Dati II Batang (Tahkik di Pusat Kota Dan Pengaruhnya Terhadap Arah Kiblat, Waktu Salat, dan Ihtiyat), Pekalongan: STAIN Pekalongan

Rachim, Abdur, Ilmu Falak, Yogyakarta: Liberty, Cet.ke-1, 1983

Sabiq, al-Sayyid, Fiqh al-Sunnah, Cet. IV, Beirut: Dâr al-Fikr, 1403H./1983 M.

Shiddieqy, ash-, Hasbi, Pedoman Puasa, Cet. I, Jakarta: Bulan Bintang, 1954.

 

T Djamaluddin, Posisi Matahari Dan Penentuan Jadwal Salat, http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses 15 November 2009


Waktu Salat, http://www.alhusiniyah.com diakses 15 November 2009

Zuhaili, az, Wahbah, tt, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Jilid I, Dimsyiq: Dar al-Fikrhttp://isnet.org/t_djamal/page/2/http://isnet.org/t_djamal/page/2/http://isnet.org/t_djamal/page/2/




[1] Jayusman, Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung,  http: //jayusmanfalak.blogspot.com  dan  email: jay_falak@yahoo.co.id
[2] Menurut penuturan Muswardi Taher, seorang mubalig yang cukup dikenal di propinsi Lampung. Ketika berdakwah ke berbagai daerah di propinsi Lampung jadwal ini banyak ditemukan di masjid-masjid yang dikunjunginya tersebut. Bahkan ketika melawat ke suatu daerah di pulau Kalimantan,ditemukan  jadwal yang dihisab Arius Syaikhi  untuk daerah di Kalimantan tersebut. Wawancara  tanggal 2 Agustus 2010. Sepengetahuan penulis waktu penulis kecil di Bukittinggi, Sumatera Barat tahun 1980an jadwal salat yang dihisab oleh Arius Syaikhi ini telah digunakan secara luas di Sumatera Barat. Menurut penuturan Zul Efendi; salah seorang murid Arius Syaikhi; dosen ilmu Falak STAIN Djamil Djambek (Bukittinggi) jadwal salat oleh Arius Syaikhi baru diperbarui oleh Zul Efendi sejak 2007-2008 lalu. Jadi sampai tahun 2006 jadwal salat yang dihisab oleh Arius Syaikhilah yang digunakan di masyarakat pada umumnya. Wawancara dengan Zul Efendi tanggal 5 Maret 2010.
[3] Jadwal Waktu Salat Untuk Selama-Lamanya Untuk Daerah Tanjung Karang, Teluk Betung, Panjang, Metro Dan Menggala yang dihisab oleh Arius Syaikhi.
[4] Jadwal Waktu Salat Untuk Surabaya yang dihisab oleh Noor Ahmad SS.
[5] Jayusman, Jadwal Imsakiah Ramadan 1430 H Untuk Kota Bandar Lampung, Penelitian Mandiri, IAIN Raden Intan 2010
[6] Jika suatu daerah itu teksturnya datar walaupun ia merupakan daerah yang berada pada dataran tinggi (dihitung dari permukaan laut), maka ketinggian daerah tersebut tidak berpengaruh pada perhitungan kerendahan ufuk karena ufuk di tempat atau daerah tersebut relatif datar.  Namun pada  daerah perbukitan/dataran tinggi, maka akan memiliki ufuk yang lebih rendah.

1 komentar:

  1. Makasi Me. Buku tsb adalah Disertasi Prof Siknan yang diterbitkan, Ane sudah memilikinya

    BalasHapus