Sabtu, 30 April 2011

AYAT ILMIAH: TATHBIQ KISAH ASH-HAB AL-KAHFI DALAM AL-QUR’AN

TATHBIQ  KISAH ASH-HAB AL-KAHFI DALAM AL-QUR’AN[1]






Abstrak
Kisah Ash-hab al-Kahfi (para penghuni gua) merupakan salah kisah yang menonjol di dalam al-Qur’an. Kisah ini menceritakan tentang sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah. Guna mempertahankan keimanannya dan menghindar dari penguasa yang lalim, mereka menyingkir dan bersembunyi di dalam sebuah gua. Lalu Allah menidurkan mereka selama tiga ratus atau tiga ratus sembilan tahun.

Kata Kunci: Ash-hab al-Kahfi, para penghuni gua



Pendahuluan


Menarik untuk membahas tentang kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur’an. Kisah-kisah yang terdapat di dalam al-Qur’an itu tidak tersusun secara kronologis dan sistematis seperti buku cerita atau sejarah. Pemunculan suatu kisah dalam surat atau rangkaian ayat bergantung pada situasi dan kondisi yang melatarbelakangi turunnya. Di balik kisah-kisah tersebut terdapat pelajaran berharga yang dapat kita petik. Adapun kisah yang akan dibahas pada makalah ini adalah kisah Ash-hab al-Kahfi (para penghuni gua). Hal yang paling kita ingat biasanya dari kisah Ash-hab al-Kahfi adalah sekelompok pemuda yang ditidurkan oleh Allah selama tiga ratus atau tiga ratus sembilam tahun.

Rabu, 13 April 2011

AYAT ILMIAH: KESALAHAN-KESALAHAN DALAM PEMAHAMAN AL-QUR’AN: Dari Teori Darwin Sampai Penjelajahan Ruang Angkasa

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM PEMAHAMAN AL-QUR’AN:  Dari Teori Darwin Sampai Penjelajahan Ruang Angkasa




Waktu Aliyah di Madrasah Sumatera Thawalib Parabek dulu, zaman-zamannya sering jadi utusan untuk ikut MTQ cabang Fahmil Qur'an; baik antar sekolah, di kabupaten, maupun tingkat propinsi Sumatera Barat. Salah satu pertanyaan yang masih ane ingat sebutkan adalah bukti dalam al-Qur'an bahwa manusia itu bisa menjelajah ke luar angkasa. Jawabannya QS ar-Rahman/55: 33.

 “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”

Seiring waktu berjalan, ane sadar itu adalah pemahaman yangg keliru. Padahal al-Qur'an tidak bicara seperti itu, tapi lalu ayat itu disalahfahami dengan memehaminya sepenggal-sepenggal tidak utuh. Berikut ini bebrapa pemahaman yang salah dalam memahami kitab suci al-Qur’an yang ane tukipkan dari buku “Membumikan Al-Qur’an” karya M Quraish Shihab.



I. Teori Darwin

Kekeliruan sebagian cendekiawan Islam yang mengingkari teori evolusi Darwin (1804-1872) dengan beberapa ayat Al-Quran, atau mereka yang membenarkan dengan ayat-ayat lainnya. Memang, tak sedikit dari cendekiawan Islam yang mengakui kebenaran teori tersebut. Bahkan lima abad sebelum Charles Darwin, 'Abdurrahman Ibn Khaldun (1332-1406) menulis dalam kitabnya, Kitab Al-'Ibar fi Daiwani Al-Mubtada'i wa Al-Khabar (dalam mukadimah ke-6 pasal I) sebagai berikut:

"Alam binatang meluas sehingga bermacam-macam golongannya dan berakhir proses kejadiannya pada masa manusia yang mempunyai pikiran dan pandangan. Manusia meningkat dari alam kera yang hanya mempunyai kecakapan dan dapat mengetahui tetapi belum sampai pada tingkat menilik dan berpikir."

Yang dimaksud dengan kera oleh beliau ialah sejenis makhluk yang --oleh para penganut evolusionisme-- disebut Anthropoides. Ibnu Khaldun dan cendekiawan-cendekiawan lainnya, ketika mengatakan atau menemukan teori tersebut, bukannya merujuk kepada Al-Quran, tetapi berdasarkan penyelidikan dan penelitian mereka.

Senin, 11 April 2011

PENENTUAN WAKTU SALAT DI DAERAH SEKITAR KUTUB

TELAAH ULANG PENENTUAN WAKTU SALAT  DI DAERAH SEKITAR KUTUB [1]










 Abstrak
Penentuan awal waktu salat di daerah sekitar kutub memerlukan bahasan tersendiri. Hal ini karena perbedaan posisi  harian matahari  pada waktu-waktu tertentu  dengan yang biasa dialami oleh daerah-daerah di sekitar khatulistiwa. Misalnya kondisi syafak pada saat Magrib bersambungan dengan Fajar; yang disebut dengan continous twilight. Matahari tetap di horizon tidak turun ke bawah ufuk sehingga posisi matahari tidak mencapai posisi -20° (kriteria awal waktu Isya dan Subuh). Ini menyebabkan awal waktu Isya dan Subuh tidak teridentifikasikan secara ilmu Falak. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut akan dikaji berbagai perdapat para ulama sehingga dihasilkan sulosi yang satu sisi punya landasan secara Syar’i dan aplikatif dalam pelaksanaannya.

Kata Kunci: Awal Waktu  Salat, Waktu Puasa, Daerah Sekitar Kutub, Waktu Salat  Yang Teridentifikasi, Panjang Siang

Rabu, 06 April 2011

AYAT-AYAT TENTANG KIBLAT

AYAT-AYAT  TENTANG KIBLAT[1]


Bait al-Maqdis: Kiblat Pertama Umat Islam
Kiblat pertama kaum muslimin adalah ke arah Baitul Maqdis. Pada masa-masa awal hijrah ke Madinahpun nabi masih berkiblat ke Baitul Maqdis, di Palestina.
Rangkaian QS. Al-Baqarah/2: 144 dikuatkan oleh riwayat Bukhari yang berasal dari al-Barra’ ibn ‘Azib yang mengatakan bahwa setelah Rasulullah berhijrah ke Madinah, ia salat menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan lamanya. Padahal beliau menginginkan untuk menghadap ke ka’bah. Itulah peristiwa yang melatarbelakangi ayat di atas.[2]
Terdapat hadis-hadis  yang menceritakan hal tersebut:
1.      Dari Barra’ ra, ia berkata,” Kami salat bersama-sama Rasulullah menghadap ke Bait al-Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. Kemudian kami diperitahkan Allah supaya menghadap ke Ka’bah.” (diriwayatkan Bukhari dan Muslim)[3]
2.      Dari Ibn Umar ra, ia berkata,” Pada suatu pagi ketika kaum muslimin sedang salat Subuh di masjid Quba, sekonyong-konyong datang seseorang, lalu ia berkata,’ Sesungguhnya tadi malam telah turun kepada Rasulullah  ayat yang memerintahkan supaya salat menghadap ke Ka’bah.’ Maka hendaklah kamu semua menghadap ke sana.’ Ketika itu mereka salat menghadap ke Syam, lalu mereka bertukar arah menghadap ke Ka’bah.” (diriwayatkan muttafaq ‘alaih)[4]

Sabtu, 02 April 2011

JADWAL IMSAKIAH RAMADAN 1430 H UNTUK KOTA BANDAR LAMPUNG

CATATAN UNTUK JADWAL IMSAKIAH RAMADAN 1430 H
UNTUK KOTA BANDAR LAMPUNG[1]







Abstrak

Dilatarbelakangi temuan jadwal-jadwal imsakiah Ramadan 1430 H yang berbeda dalam perhitungannya. Jadwal tersebut telah diedarkan secara luas di tengah-tengah masyarakat  kota Bandar Lampung. Jadwal ini berpotensi menimbulkan perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pola jadwal Imsakiah yang beredar di kota Bandar Lampung pada bulan Ramadan 1430 H, faktor-faktor yang melatarbelakangi perbedaan perhitungan, dan solusi alternatif  yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan persoalan perbedaan Imsakiah tersebut.

Kata Kunci: Jadwal Imsakiah Ramadan, Koordinat Geografis Kota, Bandar Lampung

Pendahuluan
Di samping masalah penetapan awal bulan, terdapat juga masalah-masalah lain yang terkait dengan ilmu Falak. Salah satu yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah perbedaan dalam penentuan jadwal Imsakiah. Jadwal Imsakiah merupakan jadwal yang digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Jadwal Imsakiah sama persis  jadwal jadwal salat harian. Perbedaan dan kekhususan yang membedakan antara keduanya adalah pada jadwal Imsakiah terdapat waktu Imsak (mulai menahan/berniat untuk berpuasa).