Selasa, 28 Juli 2009

AR-RADHA’ FI AL-QUR’AN

AR-RADHA’ FI AL-QUR’AN

Jayusman*






Abstrak

Al-Qur’an mensyari’atkan agar para ibu menyusukan anaknya. Menyusui ini bukan sekedar perintah keagamaan belaka tapi begitu banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Beratnya tugas menyusui yang harus dilakukan ibu diimbangi dengan perintah untuk bersyukur, hormat dan berbakti kepada orang tuanya yang harus ditunaikan sang anak. Perintah untuk menyusui selama dua tahun sebagai sumber makanan terbaik untuk anak—sebagai bentuk nafkah di masa awal kehidupannya, juga berkontribusi untuk membantu perkembangan psikisnya. ASI juga memberikan daya immunitas agar anak terlindungi, memiliki ketahanan dan kekebalan dari berbagai penyakit.

Astronomi: Kondisi Fisik Bumi, Bulan, dan Matahari

Astronomi II








A. Kondisi Fisik Bumi, Bulan, dan Matahari


1. Matahari


Gambaran umum Matahari


Matahari adalah bintang kuning, berbentuk bola, dengan diameter 865.000 mi (1 mi = 1,609 km), lebih dari 100X diameter bumi.Salah satu bintang anggota galaksi Milky Way (Bima Sakti). Penting bagi proses kehidupan di Bumi karena mensuplai panas, cahaya, dan radiasi lain. Temperatur pusatnya diperkirakan 15 juta oC, berangsur-angsur turun hingga pada permukaan, yang disebut photosphere, temperaturnya
 6000 oC.


Matahari merupakan bintang yang merupakan benda angkasa terbesar dalam tata surya kita, yang berbentuk bola gas pijar, dan amat panas. Matahari terbagi atas tiga bagian: bagian angkasa matahari, permukaan matahari dan bagian dalam. Segala radiasi yang datang ke bumi berasal dari bagian angkasa matahari, dan mendapat sumber energinya dari reaksi termonuklir yang berlangsung di inti matahari. Bagian matahari yang bisa diamati secara langsung hanyalah bagian angkasa/atmosfer saja, yang terdiri atas tiga bagian:

Astronomi: Rotasi Bumi, Planet, dan Bulan

Astronomi I





Rotasi Bumi, Planet, dan Bulan



Bumi berputar; berotasi pada porosnya dengan arah rotasi dari barat ke timur. Inilah peredaran harian yang sebenarnya. Bumi berotasi dari barat ke timur, sehingga Indonesia selalu melihat matahari lebih dulu daripada India. Arah barat-timur sebenarnya hanya arah relatif terhadap arah poros bumi (http://famhar.multiply.com). Jika dilihat dari kutub utara gerakannya berlawanan dengan jalannya jarum jam, gerakannya disebut juga arah negatif. Waktu yang dibutuhkan dalam sekali berotasi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Ketika berotasi, Atmosfir yang menyelubungi Bumi ikut berotasi tapi gerakannya tidak mengikuti permukaan bumi. Hal ini dapat dianalogkan dengan peristiwa kita naik kereta api, jika kita mengeluarkan tangan di jendela maka kita merasakan hembusan angin. Hal ini karena udara yang ada di sekeliling kereta api itu tidak turut berotasi.